UCAPAN SELAMAT

Segenap Presbiter GPIB Jemaat Bethania Makassar mengucapkan selamat atas pernikahan Sdri. Imelda Rosalyn Cornelia Pattinasarany (WSP3) dengan Sdr. Marlon Sumampouw (WJ GBI GLOW Fellowship Centre Network) pada hari Sabtu, 2 Oktober 2010, di GBI GLOW Fellowship Centre Network. Tuhan Yesus Kristus memberkati.

UCAPAN BELASUNGKAWA

Telah meninggal dunia dengan tenang:

a. Ny. Lorrina Maria Latuihamallo - Porwayla (89), WSP3, pada hari Senin, 27 September 2010 pkl. 23.00. Jenazah dikebumikan di TPU Panaikang hari Rabu, 29 September 2010 setelah dilepas dari rumah duka Jl. Sungai Digul № 3, Makassar.

b. Bp. Joppie Robby Wolah (51), mantan Presbiter GPIB Jemaat Bethania Makassar periode 1988/1992, 1997/2002, PHMJ periode 1997/2000 - dan terakhir sebagai Presbiter GPIB Bukit Zaitun Makassar - pada hari Kamis, 30 September 2010. Ibadah Pelepasan diadakan di GPIB Jemaat Bukit Zaitun Makassar hari Sabtu, 2 Oktober 2010. Rumah duka beralamat di Jl. Ketilang.

Majelis Jemaat turut berbelasungkawa atas kehilangan ini, kiranya Tuhan Yesus Kristus Sang Empunya kehidupan senantiasa memberikan penghiburan sejati kepada keluarga yang ditinggalkan


SELAMAT MENGINGATRAYAKAN PENYERTAAN TUHAN DI DALAM PERJUANGAN GEREJA, MINGGU, 3 OKTOBER 2010

Kisah Para Rasul 6 : 1 - 4
Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu (ay.3)

KEGIATAN PEKAN INI - Minggu XIX Sesudah Pentakosta - 3 s/d 9 Oktober 2010

1. Dalam rangka mengikuti Persidangan Sinode XIX GPIB yang diadakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 11 s.d. 16 Oktober 2010, GPIB Jemaat Bethania Makassar mengirim tiga orang Presbiter sebagai utusan. Mandat diberikan kepada Pdt. Johanes Wadu, STh, Pnt. J.J.J.Poluan, dan Dkn. S.T.O.Mustamu, yang akan berangkat dari Makassar tanggal 9 Oktober 2010. Selagi Ketua Majelis Jemaat tidak di tempat, pengaturan pelayan akan dilaksanakan oleh PHMJ.

2. Komisi Daya dan Dana, bekerja sama dengan ke-5 BPK dan Panitia Pembangunan GSG, mengadakan kegiatan pencarian dana melalui pengedaran Kupon Berhadiah. Hasilnya akan dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan program jemaat, serta pembangunan gedung serba guna. Kupon dapat diperoleh melalui anggota Komisi Daya dan Dana, Pengurus Ke-5 BPK, Panitia Pembangunan, Koordinator Sekpel, dan Kantor Sekretariat GPIB Jemaat Bethania Makassar.
Hadiah utama berupa sebuah sepeda motor Honda Scoopy, serta Induction Cooker, Laptop, Energy Water System, TV, Blackberry, HP, dan hadiah-hadiah menarik lainnya akan diundi pada hari Minggu, 28 November 2010.

3. Panitia Wisata Layan BPK PW akan melakukan pencarian dana untuk rencana Wisata Layan ke Bogor pada bulan Juni 2011, berupa penjualan makanan, minuman dan kue-kue di ha¬laman Gedung Gereja, setiap selesai IHM. Mohon partisipasi Bapak/Ibu/Sdr(i).

4. Doa Malam untuk rencana Wisata Layan ke Bogor – Juni 2011, diadakan setiap hari Senin pkl. 19.00 di RG Bethania - 2 minggu sekali, sejak tgl. 23/08/10. Harap partisipasi dari semua Ibu2 anggota PW pada hari Senin, 4 Oktober 2010.

-----------------o0o-----------------

Rumah Gereja Bethania

Rumah Gereja Bethania
Foto oleh BN - tahun 2009

Sabtu, 07 Agustus 2010

HASIL ANGKET JEMAAT

Pada Sidang Majelis Jemaat hari Sabtu dan Minggu, 31/7-1/8/10, berdasarkan angket yang dikumpulkan sampai dengan bulan Mei 2010, diputuskan hal-hal sebagai berikut:

a. Ibadah pertama setiap hari Minggu tetap dilaksanakan pkl. 07.00 pagi

b. Ibadah Natal tanggal 25 Desember dan Tahun Baru 1 Januari pkl. 07.00 tetap diadakan, namun secara teknis dapat diatur oleh PHMJ

c. Ibadah Minggu Malam pkl. 19.00 tetap dilaksanakan dan untuk pemain band diserahkan sepenuhnya kepada Komuger untuk mengaturnya dengan Gerakan Pemuda

d. Ibadah KRT/KPA/KPD/KKK tetap dilaksanakan setiap hari Rabu pkl. 18.00

e. Kebaktian Persekutuan Doa (KPD) tetap dilaksanakan pada hari Rabu minggu ke-4

f. Kebaktian Kelompok Kecil (KKK) tetap diadakan di sektor-sektor, dimana secara teknisnya diatur oleh masing-masing Koordinator Sektor

g. Kebaktian Penelaahan Alkitab (KPA) tetap dilaksanakan di sektor-sektor dengan rincian sebagai berikut:

- Rabu minggu kedua dilaksanakan untuk Sektor 1, 3, dan 5

- Rabu minggu ketiga dilaksanakan untuk Sektor 2, 4, dan 6

Yang memimpin PA adalah para pendeta

h. ibadah Doa Pagi yang dilaksanakan setiap hari Sabtu pkl.05.00 tetap akan dilaksanakan, dan adalah tanggung jawab Majelis jemaat.

Ibadah dilaksanakan pada hari Sabtu, setiap awal bulan

Untuk setiap Ibadah Doa Pagi, akan ditugaskan seorang Penatua dan seorang Diaken sebagai Penanggung Jawab

Jadwal tugas Presbiter akan dibuatkan dan disosialisasikan oleh PHMJ

i. Setuju untuk pelaksanaan Perjamuan Kudus memakai seloki

j. ibadah Perjamuan Kudus khususnya untuk Jumat Agung:

- Memakai “Meja Salib”

- Jemaat menggunakan seloki

- Anggota Sidi baru memakai cawan

Ibadah Perjamuan Kudus lainnya tetap memakai seloki dan Jemaat tetap di tempat duduk masing-masing

Jumat, 06 Agustus 2010

WARTA PANITIA PEMBANGUNAN

Salam Sejahtera,

Puji syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus atas anugerah dan berkat yang kita terima di Jemaat GPIB Bethania Makassar.
Selaku Panitia Pembangunan Gedung Serba Guna GPIB Bethania Makassar, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh Warga Jemaat GPIB Bethania Makassar, Donatur, Majelis Jemaat dan Pelaksana Harian Majelis Jemaat GPIB Bethania Makassar yang telah membantu kami, baik moril maupun material dalam pelaksanaan pembangunan Gedung Serba Guna selama satu tahun ini.
Dan pada kesempatan ini kami mohon maaf atas segala kekurangan, yang tidak berkenan kepada Bapak/Ibu sekalian, selama berlangsungnya pembangunan ini.
Dengan berakhirnya masa tugas kami sebagai Panitia Pembangunan Gedung Serba Guna GPIB Bethania Makassar, sesuai SK Majelis Sinode № 3616/VII-09/MS.XVIII/Kpts tanggal 1 Juli 2009, maka bersama ini kami laporkan hasil kerja Panitia Pembangunan yang telah dilakukan dan diselesaikan sebagai berikut:

1. Kontrak Perjanjian Kerja Tahap I No.008/PPSG/XII/09 tanggal 11 Desember 2009, sebesar Rp. 195.000.000,- meliputi:
a. Pekerjaan pendahuluan
b. Pekerjaan tanah dan pasir
c. Pekerjaan beton konstruksi lantai 1 & 2

2. Kontrak Perjanjian Kerja Tahap II No.002/PPSG/III/10 tanggal 12 Maret 2010, sebesar Rp.129.000.000,-- meliputi:
a. Pekerjaan pemasangan batu lantai 3
b. Pekerjaan beton konstruksi lantai 3
c. Pekerjaan kusen, pintu & jendela lantai 3
d. Pekerjaan atap

3. Kontrak Perjanjian Kerja Tahap III No.008/PPSG/XII/09 tanggal 02 Juni 2010, sebesar Rp.43.000.000,-- meliputi:
a. Pekerjaan pemasangan tembok lantai 1,2 & plesteran talang beton
b. Pekerjaan pemasangan kusen pintu/jendela lantai 1 & 2
c. Pekerjaan waterproofing talang beton
d. Pekerjaan kolom beton praktis, balok beton canopy, plat beton canopy lt. 1 & 2.

Secara singkat dapat kami laporkan mengenai kegiatan pendanaan yang baik penerimaan maupun pengeluaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut adalah sebagai berikut:
Sumber dana terdiri dari:
- Kas Jemaat GPIB Bethania Rp. 100.000.000,00
- Sumbangan donatur Rp. 241.320.000,00
- Kotak Pembangunan Rp. 28.083.600,00
- Sampul persembahan Rp. 17.684.000,00
- Bunga bank Rp. 3.103.460,29
- Lain-lain Rp. 1.525.000,00
Total penerimaan sebesar Rp. 391.716.060,29

Pengeluaran terdiri dari:
- Pengurusan IMB Rp. 10.000.000,00
- Biaya pembangunan Rp. 367.000.000,00
- Biaya bunga dan administrasi Rp. 770.008,35
- Biaya lainnya Rp. 3.662.000,00
Total pengeluaran Rp. 381.432.008,35
Saldo per 07 Juli 2010 Rp. 10.284.051,94
Demikian penyampaian dari kami, sekali lagi kami ucapkan terima kasih. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.

Makassar, 7 Juli 2010
Panitia Pembangunan GSG

Anggiat Simamora Irwan Hamdani
Ketua Sekretaris


Rabu, 21 Juli 2010

PESAN HUT KE 29 BPK PERSEKUTUAN KAUM BAPAK GPIB 11 JULI 2010

Salam Sejahtera,

BPK PKB GPIB memasuki usia pelayanannya ke-29 pada tanggal 11 Juli 2010. Usia ini tentunya sudah harus memberikan gambaran jelas akan kedewasaan kiprah pelayanan PKB ditengah persekutuan jemaat dan partisipasinya dalam pergumulan masyarakat.

Ketika BPK ini dibentuk 29 tahun yang lalu, GPIB tentunya menyadari tentang satu hal terkait pengembangan partisipasi warga jemaat di masa depan. Bahwa ke depan gereja tidak dapat mewujudkan jawaban atas panggilan dan pengutusannya secara maksimal tanpa partisipasi aktif warga jemaat. GPIB melihat partisipasi warga jemaat tidak hanya dilakukan oleh sebagian saja warga jemaat namun utuh bagai sebuah keluarga. Dan untuk mengarah kepada hal tersebut maka dibentuk wadah pembinaan yang memberikan kesempatan kepada setiap warga jemaat mulai dari anak sampai dengan orang tua termasuk kaum bapak untuk dibina, dipersiapkan agar ia dapat mewujudkan suka cita dan sejahtera bagi seluruh kehidupan di mana ia ditempatkan.

Sebagai wadah pembinaan PKB telah berusaha secara maksimal lewat semua program kegiatan. Mulai dari program di tingkat sinodal sampai di tingkat jemaat untuk mempersiapkan para kaum bapak dalam menggumuli tantangan pelayanan dan kesaksian mereka di tengah keluarga, jemaat dan masyarakat guna menjawab Visi & Misi GPIB.

Dalam 5 (lima) tahun terakhir ada begitu banyak kegiatan sinodal yang telah dilaksanakan sebagai realisasi atas maksud tersebut. Mulai dari kelas-kelas pembinaan, kegiatan olah raga dan seni, pelatihan, diskusi, seminar dan lain-lainnya.

Semua yang telah dilakukan sangat diharapkan telah dan akan membuat perubahan yang sangat menggembirakan, bila kita bicara tentang partisipasi aktif kaum bapak dalam persekutuan, kesaksian dan pelayanan gereja. Sehingga stigma tentang sebuah persekutuan yang kurang banyak akan berubah dan terus berubah menjadi persekutuan yang kreatif, yang menabur, yang berakar dan yang terus berbuah bagi sesama.

Kedepan tantangan eksistensi PKB dalam memenuhi panggilan dan pengutusannya akan lebih variatif dan kompleks. Itu artinya dituntut dari PKB agar berpikir secara bijak dan bertindak dengan kreatif. Tahun ini Dewan PKB akan mengakhiri 5 tahun masa bakti kami membantu Majelis Sinode XVIII dan diujung kesempatan ini kami persembahkan suatu pelatihan bagi kaum bapak secara sinodal yakni Pelatihan Kewirausahaan BPK PKB GPIB tahun 2010 dengan harapan kegiatan ini akan menstimulir dan melengkapi anggota PKB dalam menumbuh kembangkan semangat wirausaha.

Kita adalah imam keluarga, kita adalah motivator, inisiator dan motor kegiatan jemaat untuk menyaksikan kabar sukacita dan menjadi saluran berkat TUHAN bagi dunia, karena kita adalah Persekutuan Kaum Bapak Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat. Dan untuk itulah kita ada !

Akhirnya pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam mengemban tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada kami Dewan PKB periode 2005-2010 dan memohon maaf atas kekurangan yang masih ada. Semoga TUHAN yang akan melengkapi kekurangan yang ada dan menjadikannya sempurna.

Selamat merayakan hari ulang tahun ke-29, teruslah kreatif, teruslah menabur, berakar, bertumbuh dan memberi buah bagi sesama guna membangun masa depan bersama Roh Kudus.

Soli Deo Glory.

Dewan Persekutuan Kaum Bapak GPIB periode 2005-2010

Berth Rako,Joseph Jacobs,

Juwilzon Pattinasarany, Japy Salaki,

Boetje Balthazar, Dan Tehupuring

PESAN HUT KE-60 BPK GERAKAN PEMUDA GPIB 15 JULI 2010

Syalom,

Perjalanan panjang yang telah kita tempuh bersama sepanjang enam dasawarsa ini menimbulkan decak kagum betapa kuasa Tuhan sungguh tak terbendung. Kita telah merasakan pimpinan Tuhan dalam setiap langkah yang kita jejakkan. Kita telah mengalami rengkuhan kasih Tuhan dalam setiap karya yang kita nyatakan. Maka tak putusnya ungkapan syukur kita haturkan untuk semua itu.

Berkenaan dengan itu, sudah selayaknya momen ini kita warnai dengan suasana sukacita tanpa meninggalkan sikap peduli kita atas berbagai pergumulan yang acapkali dihadapi warga GP di seluruh jajaran pelayanannya. Selain itu, momen usia “intan” ini merupakan titik berangkat dalam memandang masa depan BPK GP GPIB saat memaknai panggilan dan pengutusannya. Adakah kemilaunya merupakan refleksi cahaya kasih Tuhan di tubuh BPK GP GPIB atau sekadar gemerlap yang menyilaukan namun tanpa makna? Untuk itu dituntut adanya karya nyata dalam setiap gerak kita sehingga kemilaunya dapat dinikmati orang lain, yang menimbulkan rasa aman, yang memunculkan seulas senyum, yang membuat nama Tuhan semakin dimuliakan.

Di dalam mengingatrayakan usia pemeliharaan Tuhan dalam kurun waktu 60 tahun ini kami pun hendak berbagi sukacita itu melalui sejumlah kegiatan berskala sinodal, di antaranya Bina Pengurus tahap II dalam rangka menjaga kesinambungan pembinaan pada tahap sebelumnya, yang akan memperlengkapi para pengurus dalam melaksanakan tugas dan pelayanannya di masing-masing jemaat. Bersamaan dengan itu kami juga ingin menyatakan kepedulian kami bersama masyarakat di sebuah perkampungan nelayan yang membutuhkan bantuan pengobatan. Pada puncaknya kami akan menggelar ibadah syukur yang menampilkan berbagai potensi seni para warga GP yang akan merefleksikan karya Tuhan melalui sebuah drama musikal. Ini semua tentunya kami laksanakan demi kebersamaan persekutuan kita, yang akan secara padu menaikkan rasa syukur kita kepada Kristus, Sang Pemuda Agung. Kami pun berharap di tingkat jemaat maupun Mupel, cahaya kasih Tuhan dapat pula kita bagikan kepada mereka yang membutuhkannya melalui rangkaian kegiatan HUT ke-60 BPK GP GPIB di seluruh jajaran pelayanannya.

Tahun ini pula tengah berlangsung persiapan Persidangan Sinode XIX yang akan digelar di Ibukota beberapa bulan menjelang, sehingga seluruh perhatian jemaat mengarah ke sana, mengingat di momen ini pun sedang dipersiapkan perelevansian Tata Gereja GPIB, yang diharapkan akan dapat mengawal gerak pelayanan GPIB di masa mendatang dengan bermacam tantangannya. Untuk itu, di tengah kebersamaan ini, kami pun mengajak kita semua memberikan dukungan penuh atas penyelenggaraan perhelatan lima tahunan itu.

Akhirnya, Dewan Gerakan Pemuda GPIB hendak menghaturkan terima kasih yang tak terhingga atas segala peran serta dan dukungan yang telah kami rasakan selama periode pelayanan kami sejak tahun 2005. Itu semua sangat membentuk kami, sangat memiliki arti tersendiri. Setelah sekian banyak jejak kami pijak, setelah berbagai hal kami alami, kami menyadari bahwa keindahan kebersamaan di tubuh BPK GP GPIB memiliki kekuatan tersendiri dalam menapaki panggilan dan pengutusan Tuhan ini. Tentu saja ladang pelayanan masih perlu terus digarap. Dengan mengandalkan kekuatan dari Tuhan, akan banyak yang bisa kita lakukan bagi teman-teman kita yang butuh perhatian kita. Mereka yang tersisih dari lingkungan sebagai ODHA, mereka yang belum lepas dari jerat NAPZA, mereka yang bergumul di tengah persaingan kerja dan usaha; mereka butuh cahaya kasih Tuhan yang mesti kita pancarkan dalam pelayanan kita.

Dirgahayu BPK GP GPIB! Tuhan memberkati gerak pelayanan kita!

Teriring salam dan doa,

medio Juli 2010,

Majelis Sinode GPIB,

Dewan Pemuda GPIB 2005-2010,

Leopold Worotikan – Valery Siwy - Raymond Soedira Gloria Utami - Eden Siahaan

Devy Jose - Milkha Seruya

Minggu, 23 Mei 2010

KOORDINATOR SEKTOR PELAYANAN 2010-2012

Koordinator Sektor Pelayanan (KSP) terpilih periode 2010-2012:

KSP 1 : Dkn. Ny. Nora Novita Runtunuwu - Walewangko
KSP 2 : Dkn. Ny. Rovina Naomi Ramlan - Abaulu
KSP 3 : Pnt. Gerrits Alfrits Joseph
KSP 4 : Dkn. Mozes Elwuar
KSP 5 : Pnt. Cornelius Uten Patintingan
KSP 6 : Dkn. Marthin Thomas Wabiser

Serah terima jabatan KSP akan dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Mei 2010 pada ibadah KRT masing-masing sektor.

Selamat Bertugas, Kristus Yesus Memberkati.

Sabtu, 15 Mei 2010

PANITIA WISATA LAYAN BPK PW

Sehubungan dengan pelaksanaan program kerja Majelis Jemaat tahun 2010/2011 bidang BPK PW tentang Wisata Layan ke Bogor, dipandang perlu untuk menerbitkan Surat Keputusan Majelis Jemaat tentang susunan Panitia dan penggalangan dana. Untuk itu berdasarkan SK Majelis Jemaat No. 436/B/MJ/05/10 tanggal 10 Mei 2010, susunan personel Panitia Wisata Layan BPK PW adalah sebagai berikut:

Penasihat : Pelaksana Harian Majelis Jemaat cq. Ketua III
Pengurus BPK PW GPIB Jemaat Bethania

Ketua : Drg. Ny.Naomi Siwabessy
Wakil Ketua : Ny. Rulina L. Rieuwpassa
Sekretaris : Ny. Lisa Latuihamallo
Bendahara : Ny. Selvi Mamarimbing

Seksi Dana : Ny. Bernadette Irana Gaspersz (Koord.)
Nn. Sara Josephine Pasanea
Ny. Jeanny E.M. Mailoa
Ny. Mery Margaretha Torsina Bangonan
Ny. Rosdiana Emma Bogar
Ny. Felicia Yudis A. Manuhutu
Ny. Agustien L. Tangkilisan
Nn. Saartje Helena Huwae

Seksi Acara : Pdt. Ny.Resti Arnawa, MTh (Koord.)
Pdt. Ny.Josephine Fransisca Tapilatu, STh
Ny. Marietje Jeanette Pattinasarany
Nn. Edyla Kondanilawo Sasiang
Ny. Ina Kardiana Aponno
Nn. Dorkas Helena Lokollo

Seksi Paduan Suara : Ny. Jacoba Magdalena Kuhuwael (Koord.)
Ny. Juliana Mauberg (Pelatih)
Ny. Honalis Kawile
Ny. Erlin Manuhutu

Seksi Konsumsi : Ny. Merry Helena Sigarlaki (Koord.)
Ny. Margaretha Montang
Ny. Neltje Constans Latumahina
Ny. Hertha Flora Wabiser
Ny. Hermina Poly Kasenda
Ny. Getreda Mosi

Seksi Transportasi : Ny. Kabaena Tanak (Koord.)
Ny. Tieneke Lesnussa
Ny. Rosa Louise Moka
Ny. Juliana J. Litualy

Seksi Kesehatan : Dr. B.Ch.P.Gaspersz (Koord.)
Dr. Ny. Sheny Hamdani
Drg. Hans Lesmana

Seksi Dokumentasi : Ny. Nora Novita Runtunuwu

SELAMAT BERTUGAS dan BERKARYA HANYA UNTUK KEMULIAAN-NYA, KRISTUS YESUS MENYERTAI.

Senin, 10 Mei 2010

Pesan Bulan Oikoumene 2010 - 60 Tahun PGI




PESAN BULAN OIKOUMENE 2010

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA

DI INDONESIA


"TUHAN ITU BAIK KEPADA SEMUA ORANG..."
(Bnd. Mazmur 145: 9a)



Saudara-saudari warga gereja yang dikasihi Yesus Kristus!


  1. Proficiat! Tahun ini Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mencapai usia 60 tahun. Ini menandakan bahwa perahu gerakan oikumene di Indonesia ini telah menempuh perjalanan yang cukup panjang. Pada saat wadah oikumene ini pertama kali diikrarkan tanggal 25 Mei 1950 dengan nama Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI), ia beranggotakan 29 sinode. Kini, enam dekade kemudian, PGI telah beranggotakan 88 sinode Gereja yang terdiri dari berbagai aliran. Ini menandakan bahwa Tuhan masih menyertai perjalanan gerakan oikumene gereja-gereja di Indonesia dan masih terus menyertai pekerjaan-Nya untuk mempersatukan gereja-Nya di dunia, karena itu patutlah kita merayakannya dengan sukacita.

Setelah 60 tahun berada dalam perahu gerakan oikumene di Indonesia, tentu banyak hal yang telah kita lalui bersama. Tidak dapat kita elakkan bahwa ada saatnya di mana hubungan kita mengalami ketegangan dan kecurigaan karena berbagai masalah yang kita jumpai. Bahkan ada juga selisih paham di antara kita, kemarahan dan keinginan untuk berpisah. Namun, karena kebaikan Tuhan jua lah akhirnya kita dapat menyelesaikan berbagai masalah tersebut dan terus bersama-sama bergandengan tangan kembali mengarungi samudera pelayanan dan kesaksian di tengah dunia yang terus-menerus berubah ini.

Inilah perwujudan janji kita bersama untuk mewujudkan Gereja Kristen Yang Esa (GKYE) di Indonesia. Janji yang diikrarkan para pendiri PGI enampuluh tahun yang lalu dan yang kita warisi kini sebagai penerus mereka; walau tentu telah banyak hal yang berubah apabila dibandingkan dengan situasi dan keadaan pada tahun 1950 ketika PGI (pada saat itu DGI) pertama kali didirikan.

Pada saat itu “kemajemukan” ada di luar tubuh PGI, kini kemajemukan adalah bagian PGI itu sendiri. Inilah “kekayaan” PGI yang dianugerahkan Tuhan sebagai sebuah gerakan oikumene yang terus-menerus berupaya untuk bersatu. Sebagaimana doa Tuhan kita Yesus Kristus: “... supaya mereka semua menjadi satu, ... supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku...” (Yoh. 17:21).


  1. Di bawah sorotan tema Sidang Raya XV PGI: Tuhan itu baik kepada semua orang,” yang terambil dari Mazmur 145:9a, gereja-gereja di Indonesia ingin menegaskan betapa pentingnya kemajemukan. Inilah dasar Alkitabiah kita. Ayat ini adalah penggalan dari Mazmur 145 yang merupakan puji-pujian Daud atas kebaikan TUHAN. Daud mengagungkan Tuhan atas kebaikan yang telah dialami selama hidupnya. Penggalan ayat ini berada di dalam bagian kedua struktur keseluruhan kitab Mazmur ini yang mengajak untuk merayakan perbuatan-perbuatan Allah yang baik kepada alam semesta dan isinya. Tuhan itu Pengasih dan Penyayang, panjang sabar dan besar kasih setiaNya. Rahmani dan Rahimi. Hal ini memperlihatkan bahwa Allah diyakini oleh umat Israel bukan saja bagi mereka, melainkan juga bagi seluruh umat manusia, bahkan bagi seluruh alam-semesta. Israel bukanlah satu-satunya penerima “kasih-setia”, tetapi juga seluruh insan tanpa memandang suku, agama, ras, etnis, jender dan golongan. Penginjil Matius menggemakan kembali kasih-setia Allah yang universalistis ini dalam kalimat Tuhan menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat. 5:45). Maka menjadi kewajiban kita untuk merefleksikan kebaikan Allah ini kepada siapa saja melalui kesaksian dan pelayanan kita. Inilah wujud keesaan kita sebagai persekutuan gereja-gereja yang ada di Indonesia. Kita bersama mengakui bahwa kita dipanggil untuk bersaksi tentang kebaikan Tuhan kepada semua orang. Bahwa PGI ada hingga sekarang adalah bukti betapa kehadirannya masih dibutuhkan dan kesaksiannya masih dinantikan oleh semua orang. PGI bukanlah milik gereja-gereja anggota PGI saja, tetapi juga milik bangsa Indonesia.

  2. Tuhan itu baik kepada semua orang. Inilah juga kerinduan gereja-gereja di Indonesia untuk mewujudnyatakan kasih-setia Tuhan kepada semua orang, baik di Indonesia maupun di tempat-tempat lainnya. Ia juga lahir dari keprihatinan gereja-gereja di Indonesia terhadap kenyataan bahwa bangsa ini mulai melupakan jati-dirinya yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Kecenderungan ini ditandai dengan semakin tersekat-sekatnya bangsa ini menjadi kelompok-kelompok sektarian yang mengagungkan indentitasnya sendiri dan cenderung menolak keberadaan kelompok lain. Sementara, kemajemukan adalah warisan bangsa Indonesia yang tidak dapat ditiadakan.

Melalui pesan ini diharapkan gereja-gereja di Indonesia, dalam persekutuannya, dapat menyaksikan kebaikan Tuhan itu kepada setiap orang melalui perbuatan baik yang tidak membeda-bedakan antara kelompok yang satu dan kelompok yang lain. Dalam persekutuannya, gereja-gereja di Indonesia dipanggil untuk bersaksi lewat aksi kemanusiaan yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, menegakkan keadilan dengan benar dan membela hak-hak orang yang ditindas oleh karena ketidakadilan. Gereja-gereja di Indonesia, dalam persekutuannya, hendaknya terus-menerus memberitakan Injil kepada segala makhluk dalam kasih yang membangun kebersamaan tanpa bersikap diskriminatif.

Di tahun 2010 ini, yang sekaligus menandai berakhirnya program “Dekade Mengatasi Kekerasan,” gereja-gereja di Indonesia dipanggil untuk terus-menerus menyatakan kasih Allah yang mendamaikan semua orang dalam tindakan-tindakan nir-kekerasan.


Pada akhirnya, kami ingin mengajak gereja-gereja untuk:


Pertama, bersungguh-sungguh dan tanpa mengenal lelah memperkuat persekutuan dalam wadah PGI guna bersama-sama dengan semua orang percaya mewujudkan Gereja Kristen Yang Esa di Indonesia.


Kedua, menjadi teladan dalam menyatakan kebaikan Tuhan kepada ciptaan-Nya yang meliputi sesama manusia, binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan dan seluruh alam semesta. Agar kebaikan Tuhan itu terus-menerus terpancar sebagai bentuk kesaksian kita kepada orang lain demi kehidupan bersama yang penuh kedamaian. Menghadapi fenomena pemanasan global dan ancaman perubahan iklim dalam konteks Indonesia, kepada gereja-gereja dan seluruh warga jemaat, agar secara bersama melakukan berbagai kegiatan yang bersahabat dengan lingkungan; seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah, pengurangan penggunaan plastik serta pengurangan penggunaan enerji


Ketiga, bersama-sama seluruh komponen bangsa mewujudkan masyarakat majemuk Indonesia yang berkeadaban, inklusif, adil, damai dan demokratis demi tercapainya tujuan bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.


Demikianlah pesan dan harapan kami di Bulan Oikoumene 2010 ini. Kiranya Tuhan semakin memberkati segala upaya kita dalam mewujudkan keesaan gereja-Nya di Indonesia

Selamat merayakan Bulan Oikoumene.




Jakarta, Mei 2010

Atas nama MAJELIS PEKERJA HARIAN

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA



Pdt. Dr. A.A. Yewangoe Pdt. Gomar Gultom, MTh

Ketua Umum Sekretaris Umum


* Dimuat sesuai asli, atas kiriman Pdt.M.Raintung - PGIW DKI

download Pesan di http://www.4shared.com/document/Vs9xZi2i/PESAN_BO_2010-final_1-2.html



Sabtu, 08 Mei 2010

SK PENETAPAN PHMJ PERIODE 2010 - 2012

Berdasarkan Surat Keputusan Majelis Sinode GPIB № 4325/IV-10/MS.XVIII/Kpts, ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Mei 2010 mengakhiri tugas, tanggung jawab dan wewenang Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) 2007 - 2010 disertai ucapan terima kasih, serta menetapkan PHMJ masa bakti 2010 - 2012 dengan susunan personel sebagai berikut:

Ketua : Pdt. Johanes Wadu, STh
Ketua I : Pnt. Jimmy Jantje Joseph Poluan
Ketua II : Pnt. Hendrik Paulus Manuhutu
Ketua III : Pnt. Bernadus Christianus Pieter Gaspersz
Ketua IV : Pnt. Johny Mamarimbing

Sekretaris : Pnt. Johan Mathius Sahilatua
Sekretaris I : Dkn. Siphora Tuesday Octovenciosa Mustamu

Bendahara : Pnt. Hans Lesmana
Bendahara I : Pnt. Ny. Mathilda Amelia Rijkers-Pattinasarany

Masa tugas PHMJ yang baru adalah sejak serah terima yang akan dilaksanakan dalam Sidang Majelis Jemaat tanggal 22 Mei 2010.

Sabtu, 17 April 2010

PHMJ Masa Bakti 2010-2012

Telah terpilih dalam Sidang Majelis Jemaat pada Sabtu 17 April 2010 Pkl.19:00 s/d 22:40, PHMJ Masa Bakti 2010-2012 dengan susunan sbb:

Ketua Majelis Jemaat: Pendeta Yohanis Wadu, S.Th

Ketua I: Penatua Jimmy Jantje Joseph Poluan (SP 1)
Ketua II: Penatua Hendrik Paulus Manuhutu (SP 6)
Ketua III: Penatua Bernardus Christianus Pieter Gaspersz (SP 3)
Ketua IV: Penatua Johny Mamarimbing (SP 5)

Sekertaris: Penatua Johan Matheus Sahilatua (SP 2)
Sekertaris I: Diaken Sdri Siphora Tuesday Octovensiosa Mustamu (SP 3)

Bendahara: Penatua Hans Lesmana (SP 2)
Bendahara I: Penatua Ny.Mathilda Amelia Rijkers-Pattinasarany (SP 2)

Selamat Menjalankan Tugas, Kristus memberkati.

Sabtu, 03 April 2010

Pesan Paskah 2010

MEMBANGUN MASA DEPAN BERSAMA ROH KUDUS
(I Korintus 14:12)

Shaloom!

Segenap warga GPIB yang dikasihi dan mengasihi Tuhan;

“Yesus Bangkit!!!” Itulah berita Paskah perdana dalam iman kita.

Tanpa kebangkitan Yesus, bukan hanya iman kita sia-sia, sebagaimana yang dikatakan Rasul Paulus dalam I Korintus 15: 14. Tanpa kebangkitan Kristus, kalaupun orang Kristen merayakan Paskah, maka perayaan itu hanyalah mengingat kembali keluarnya orang Israel dari perbudakan Mesir. Paskah macam ini sama sekali tidak berhubungan langsung dengan eksistensi kita, baik sebagai pribadi, maupun sebagai persekutuan umat dalam hidup bernegara dan berbangsa kini dan di sini.

Peristiwa kebangkitan Yesus Kristus yang menjadi inti perayaan paskah kristiani, menghadirkan tanda tanya, akan tetapi sekaligus kepastian. Tanda tanya itu datang dan pihak mereka yang tidak mempercayakan diri kepada Yesus Kristus. Tanda tanya tentang satu-satunya peristiwa dalam sejarah, baik sejarah dunia maupun sejarah kerajaan Allah, di mana orang pergi ke alam maut, dan kembali lagi sebagaimana adanya. Orang lalu bertanya-tanya, siapa Yesus Kristus sehingga bisa pergi ke alam maut dan kembali lagi. Lain lagi kalau kita bicara tentang kepastian. Kepastian ini adalah kepastian iman.

Pertama, Yesus yang mati di hadapan begitu banyak orang, ternyata bangkit dan juga muncul bagi begitu banyak orang, sehingga tidak bisa disangkal dengan cara apapun, bahwa Yesus yang mati itu adalah Yesus yang sama, yang bangkit. Tidak bisa dibayangkan bahwa sebuah persekutuan sangat kecil pengikut Yesus yang dibenci dan diharamkan dalam masyarakat masa itu bisa merancang sebuah kebohongan yang menentukan peradaban sampai masa sekarang ini. Jadi Yesus yang mati itu adalah Yesus yang bangkit.

Kedua, Yesus Kristus ternyata sungguh-sungguh Allah yang menjelma menjadi manusia. Dia sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia dalam penjelmaannya. Mereka yang masih mempertanyakan kepastian ini sebetulnya mempertanyakan juga kepastian tentang kemahakuasaan Allah.

Ketiga, kebaikan, bagaimanapun juga ditindas, pasti akan mengalahkan kebatilan. Kasih pasti akan mengalahkan kebencian. Dengan kata lain, perilaku yang berbasiskan kasih tidak akan hilang seperti hujan yang jatuh ke pasir, tetapi pasti akan berakibat, seperti air yang menetes ke batu yang lama-lama menghancurkan batu. Jadi ada aspek pengharapan ke masa depan yang teramat sangat jelas yang dihadirkan oleh kenyataan paskah - kebangkitan Yesus Kristus - bagi kita.

Dalam pengharapan ke masa depan yang diberikan Paskah bagi kita inilah kita bicara tentang tema kita tahun ini: “Membangun Masa depan bersama Roh Kudus” artinya pembangunan dan masa depan itu sendiri tidak bisa dicapai hanya karena kemampuan akal budi belaka. Pembangunan masa depan itu hanya akan mungkin apabila manusia pembangunnya sendiri dikendalikan oleh Roh Kudus. Pengendalian oleh Roh Kudus akan memungkinkan kita menjadi peka terhadap seluruh masalah dan mempertanggungjawabkannya secara spiritual kepada Tuhan sendiri. Kita hidup di tengah masyarakat dan dunia dengan persoalan-persoalan yang bukan hanya mengancam eksistensi kita sebagai bangsa tetapi juga sebagai warga dunia. Kita bicara tentang ketulusan, kejujuran, etika, kepekaan terhadap penderitaan manusia, kepekaan terhadap bencana-bencana global. Ini semua hanya mungkin bisa diatasi apabila kita dituntun dari dalam oleh Roh Kudus sendiri. Maka dalam keyakinan bahwa Paskah membuka horison baru dalam berpengharapan kita percaya bahwa semua yang kita lakukan untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan akan juga berakibat kebaikan bagi sesama manusia dan kelestarian alam lingkungan. Kiranya hal-hal ini menjadi perhatian ketika kita menyusun program pelayanan tahun ini khususnya dalam kawalan Pelaksana Harian Majelis Jemaat yang baru.

Kristus bangkit!!!
Selamat Paskah, Saudaraku.
Soli Deo Gloria.

MAJELIS SINODE GPIB